Setelah beliau berpesan begitu, maka KHA. Rasyid menancapkan tongkat nya ke tanah. Dan seketika itu juga suasana hutan menjadi terang dan mereka berdua menyaksikan berbagai macam binatang buas dan makhluk-makhluk yang bentuknya aneh dan mengerikan saling berlarian. Makhluk yang beragam bentuk menganehkan dan mengerikan itu di percaya sebagai makhluk halus sebangsa jin penghuni hutan belantara tersebut.
Setelah KHA. Rasyid tuntas melakukan Riyadloh, beberapa waktu berikutnya barulah perintisan hutan di mulai yang ditemani oleh H.Usman, H.Abbas, H.Abd Aziz dan penduduk lainnya. Dari sinilah awal sejarah kampung Pedekik dimulai. Namun sayang hingga saat ini belum ada informasi yang pasti tahun berapa peristiwa tersebut terjadi.
Sejarah Asal Usul Nama Pedekik
“Pedekik” merupakan satu kata yang cukup asing bila kita cermati lebih dalam. Apalagi bagi mereka yang baru pertama kali mendengar. Khususnya bagi orang atau masyarakat umum yang tinggal diluar Desa Pedekik. Jika kita cari kata “pedekik” ini dalam kamus bahasa manapun, mungkin tidak akan pernah ketemu. Karena memang secara etimologi kata Pedekik tidak memiliki arti. Sehingga muncul pertanyaan, Apa sebenarnya arti dari kata Pedekik? Dari mana kata ini berasal?
Dari beberapa informasi yang berhasil kami himpun, ada dua versi asal-usul kata Pedekik yang kemudian menjadi nama Desa Pedekik. Yakni versi masa perintisan dan versi setelah perintisan.
Periode Masa Perintisan
“Pendeke nek deweke bisa bae”
(bahasa jawa ngapak) yang artinya : “Pokoknya kalau kita yang mengerjakan Insya Allah akan menjadi.” Maksud dari pernyataan beliau tersebut adalah kalau dikerjakan dengan keyakinan dan sungguh-sungguh, pasti akan berhasil.
Selain itu mungkin sebagai jawaban tidak langsung atas respon pesimis yang pernah dilontarkankan oleh penduduk tempatan atas sikap apatisnya sewaktu diajak oleh KHA. Rasyid untuk merintis hutan.
Menurut pendapat yang lain, Beliau juga pernah mengutarakan :
“Pendeke sapa bae seng manggon neng kene, apik.”
Yang maksudnya adalah : “Pokoknya siapa saja yang tinggal di daerah tersebut, akan mendapat kebaikan”.
Karena keberhasilan ini juga, banyak masyarakat yang memuji atas keberanian dan kegigihan KHA. Rasyid. Khususnya orang-orang Jawa yang ikut membantu usahanya. Sehingga mereka selalu mengatakan :
“Pendeke, Nek ora ana ‘Wong Tua’ kae, ya ora dadi kampung”.
Hal ini dapat dibuktikan dengan kebiasaan masyarakat suku Jawa yang berada di Pulau Bengkalis hingga saat ini, jika mereka menyebut Desa Pedekik dengan sebutan ‘Pendekek’. Jadi, versi pertama berpendapat bahwa Desa Pedekik berasal dari kata Pendeke.
Periode Pasca Perintisan
Satu persatu penduduk yang tinggal di Daerah sekitar hutan mulai membuka lahan untuk tempat tinggal dan bercocok tanam. Bahkan mereka yang tadinya tidak mau diajak untuk membuka hutan, kini mulai ikut ambil bagian. Tidak jarang pula bagi penduduk yang memiliki kamampuan dana, mancari orang sebagai buruh upahan untuk menebang dan menjadikan hutan sebagai lahan kebun miliknya.
Tidak ketinggalan pula cina Kek yang memiliki kedai besar tadi juga mengupah orang menebang hutan agar hutan yang dibuka tadi menjadi lahan miliknya. Sehingga dengan adanya kerjasama seperti ini mereka merasa saling diuntungkan. Disatu sisi para pekerja tadi bisa mendapatkan upah untuk kebutuhan hidup sehari-hari seperti pakaian, makanan dan lain-lain. Disisi yang lain mereka yang mengupah orang juga bisa memiliki lahan perkebunan.
Lama kelamaan masyarakat yang tinggal di daerah ini mulai ramai. Khususnya etnis Jawa yang banyak bertempat tinggal di bagian darat. Ada juga beberapa etnis tionghoa. Sementara etnis melayu banyak tinggal di bagian laut (hilir). Dekat dengan kedai cina Kek ini berada. Hingga akhirnya daerah yang tadinya terkesan angker kini menjadi sebuah perkampungan yang mulai ramai dan berada didalam wilayah desa Kelapapati.
Kehidupan sosial kemasyarakatan pun berjalan normal penuh kedamaian dan ketenangan. Mata pencaharian penduduk di perkampungan baru ini umumnya bertani. Sedangkan tempat untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari berpusat di kedai cina milik Kek tadi. Karena memang kedai Kek inilah satu-satunya kedai yang tergolong lengkap dan besar waktu itu. Sehingga masyarakat wilayah Kelapapati, Pangkalan Batang dan sekitarnya sering berbelanja ke kedai Kek.
“Nak pergi kemane wak ?” tanya orang melayu.
“Nak pergi pade Kek” Jawab orang Jawa bagian darat yang maksudnya mau pergi ke kedai tuan Kek.
Namun, terlepas dari sejarah asal usul nama desa Pedekik, masyarakat hingga saat ini meyakini dan percaya bahwa KHA. Rasyid lah yang pertama kali membuka hutan menjadi perkampungan sehingga terbentuk desa Pedekik seperti sekarang ini.
Sejarah Pembentukan Pemerintahan Desa Pedekik
Setelah KHA. Rasyid wafat, kharisma yang dimiliki oleh KHA. Rasyid masih melekat pada sosok sang anak. Bisa dikatakan ilmu agama dan ketokohan sang Ayah telah diwariskan kepadanya. Dengan demikian jika orang mendengar nama Pedekik waktu itu maka akan identik dan terkenang dengan tokoh yang bernama H. Muhammad Ihsan.
Berita tentang kealiman dan ketokohan H. Muhammad Ihsan semakin mendapat simpati Masyarakat Pulau Bengkalis pada umumnya dan Desa Kelapapati khususnya. Selain karena budi pekertinya yang luhur dan jasanya terhadap perkembangan wilayah Desa Kelapapati, H. Muhammad Ihsan juga dikenal sebagai Ulama dan orang pintar. Banyak diantara masyarakat yang telah belajar ilmu agama kepadanya. Bahkan tidak sedikit yang datang sekedar untuk meminta bantuan jika terkena musibah, sakit atau masalah lainnya.
Karena ketokohannya ini jugalah Beliau pernah dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Desa Kelapapati. Sehingga berita ketenarannya di Pulau Bengkalis semakin harum. Tidak hanya itu, Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Nahdlotul Ulama (NU) Bengkalis. Sehingga perkampungan yang masih berada dibawah wilayah kekuasaan Desa Kelapapati ini, tidak asing lagi di kalangan masyarakat Pulau Bengkalis.
Pada perkembangan selanjutnya, setelah berjalan sekitar 60 tahun dari masa perintisan telah terjadi banyak perkembangan wilayah dan jumlah penduduk. Maka dari itu pada tahun 1980 wilayah perkampungan Pedekik melepaskan diri dari Desa Kelapapati menjadi desa baru di wilayah Pulau Bengkalis dengan nama “Desa Muda Pedekik”. Dan yang dipercaya sebagai Kepala Desa pertama nya adalah H. Maksum Ihsan yang juga masih berstatus keturunan KHA. Rasyid.
*****
Penutup
Demikian sekelumit kisah mengenai sejarah terbentuknya pemerintahan desa dan asal usul nama Pedekik.
Sejarah desa Pedekik ini kami rangkum dari berbagai sumber yang berhasil di himpun saat Lomba Karya Tulis tentang sejarah Desa Pedekik pada tahun 2013 yang diadakan oleh Pemerintah Desa Pedekik guna menggali nilai-nilai historis pendidikan, kebudayaan, adat-istiadat, peninggalan bersejarah dan cerita asal usul nama Pedekik itu sendiri.
Form Komentar